Kangdedimenyapa.net – Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas,
perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: Adanya otonomisasi
pengelolaaan anggaran oleh sekolah itu sendiri; dan dibangunnya sinergitas
antara kepala sekolah dan komite sekolah.
Langkah
pertama itu akan membuat sekolah dapat leluasa memperbaiki kinerja dengan dana
yang sesuai. sekolah yang tidak memiliki program akan mendapatkan dana yang
minim, demikianpun sebaliknya. Syaratnya adalah kejujuran dan kerja keras.
Kejujuran yang dimaksud adalah bahwa setiap sen dana yang dikeluarkan
pemerintah harus dibayar dengan kesuksesan dan prestasi. Ini mutlak diperlukan
karena dana itu adalah dana rakyat dan sekali lagi ditekankan begitu dana besar
dilahirkan satu sektor maka sektor lainnya akan kekurangan.
Langkah
kedua agak susah dilakukan, apalagi ketika ada kebijakan sekolah gratis melalui
BOS, BOM, dan sejenisnya, Pendidikan sebenarnya kewajiban setiap insan dan
tanggung jawab para orang tua. Namun sayangnya, pendidikan telah dikerdilkan
menjadi sekolah saja, orang tua dan orang dewasa lainnya tidak merasa perlu
mendidik anak-anaknya. Lebih dari itu, sumbangan dana swadaya masyarakat
seharusnya semakin besar diberikan untuk pendidikan. Pada masa depan,
mudah-mudahaan ditemukan cara agar semakin tumbuh kesadran bersama akan
pentingnya pendidikan.
“Kepribadian Guru ditentukan oleh
rasa keterpanggilan bahwa bila saya tidak mengajar dengan baik, anak-anak masa
depan akan rusak”
Program
lainnya dalam membangun sistem pendidikan di Purwakarta adalah melakukan merger
sekolah. Hal ini didasarkan pada jumlah sekolah yang terlalu banyak, kondisi
ini tidak menghasilkan produktivitas. Lingkungan pendidikan menajadi
terkotak-kotak. Merger sekolah akan mewujudkan satu komunitas, satu habitat dan
satu tujuan dalam proses pembelajaran. Memang kebijakan strategis ini akan
menimbulkan untung dan rugi. Untungnya adalah negara bisa melakukan efisiensi.
Akan tetapi, ruginya adalah barangkali ada sebagian orang yang jabatannya
tergeser sehingga untuk mengatasi hal ini proses merger harus tersistem dan
terukur. Jangan sampai ada kepala sekolah yang diberhentikan karena merger.
Jenis
merger lainnya adalah menyatukan antara SD dan SMP. Sistem pendidikan
kita sudah jelas, yaitu pendidikan dasar 9 tahun meskipun istilah
pendidikan dasar 9 tahun kurang teapat, harusnya sekolah dasar 9 tahun karena
hal ini melanggar nilai-nilai kaidah agama bahwa pendidikan itu bukan 9 tahun,
melainkan seumur hidup.
Ada
kejanggalan dalam pemahaman pendidikan dasar 9 tahun. Pada satu pihak,
ditegaskan bahwa anak-anak kita wajib belajar 9 tahun, tetapi ketika telah
lulus SD, para siswa harus menghadapi seleksi lagi untuk masuk SMP. Kalau
‘wajib’, seharusnya tidak ada seleksi lagi. Jadi, dalam orientasi ke depan,
pendidikan SD itu harus 9 tahun. Kita tinggal menambah ruang kelas, menambah
guru, dll. Dengan hal ini, kita bisa melakukan efisiensi. Berapa besaar biaya
pendidikan biaya yang dikeluarkan oleh orang tua bisa dikurangi. Sekarang
ketika memasuki SMP, orang tua harus mengeluarkan biaya untuk pakaian seragam
baru, sepatu baru, buku baru, dsb. Dengan demikian, sudah berapa besar biaya
yang dihemat apabila sekolah dasar dilaksanakan 9 tahun.
Semua
program itu tentu tidak mudah. Pemerintah harus bekerja keras mewujudkannya,
demikian pun dengan orang tua harus terus-menerus mendukung anak-anaknya untuk
terus belajar dan belajar. Ada satu pepatah yang menyatakan bahwa “Bila Anda menganggap
pendidikan itu mahal, coba hitunglah berapa biaya dari kebodohan?”
Post a Comment
Sampaikan Komentar Anda Disini....